Pentingnya Work Life Balance agar Tidak Burnout
Keseimbangan kehidupan dan pekerjaan atau lebih sering disebut work life balance adalah memprioritaskan kehidupan pribadi dan kehidupan kerja agar sama-sama seimbang. Hal ini mungkin tidak selalu sempurna, tetapi ada beberapa trik yang bisa dicoba untuk meningkatkan kualitas hidup tanpa mengganggu pekerjaan.
Work life balance adalah kondisi saat Anda sudah bisa membagi waktu antara tanggung jawab pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ini dapat mencegah konflik batin di kedua posisi tersebut. Jika belum menerapkannya, kinerjanya dalam pekerjaan cenderung merosot dan kehidupan pribadi bisa saja terganggu.
Work life balance harus dimiliki oleh seorang karyawan, terutama bagi mereka yang jam kerjanya lebih dari 8 jam. Dengan keseimbangan kehidupan di kantor dan di luar kantor, akan membuat pegawai menjadi lebih bahagia. Perasaan bahagia ini akan membuat pegawai menjadi lebih produktif dan mampu memberikan inovasi-inovasi untuk kinerja yang lebih baik.
1. Susun jadwal yang ideal atau realistis
Rata-rata, Anda menghabiskan sekitar delapan jam di tempat kerja setiap hari. Namun, beberapa pekerjaan menuntut jam kerja lebih lama, apalagi tanpa uang lembur dan pasti sangat melelahkan.
Untuk mengatasi ini, mulailah berbicara dengan atasan Anda untuk menemukan jadwal yang ideal dan realistis yang memberi Anda lebih banyak waktu luang.
Uraikan alasan di balik kelelahan Anda dan usulkan solusi yang paling memungkinkan. Ini bisa saja Anda membutuhkan banyak bantuan, perubahan work flow atau bahkan liburan. Jujur dan terbuka dengan atasan agar mereka bisa melakukan sesuatu untuk membantu Anda.
2. Fokus pada well-being
Banyak orang cenderung fokus pada kehidupan kerja mereka yang sangat sibuk dari pada prioritas pribadi. Pastikan Anda tidak melupakan diri Anda sendiri, terutama soal fisik, mental, dan emosional. Terkadang, orang sangat sibuk sehingga mereka lupa istirahat. Salah satu triknya adalah masukkan waktu ‘me time’ ke agenda harian Anda.
Matikan ponsel untuk sepenuhnya fokus pada diri Anda dan jangan biarkan apapun menghalangi. Meditasi, refleksi, olahraga atau melakukan hal yang Anda senangi sangat diperlukan.
3. Berani bilang ‘tidak’
Menambah banyak pekerjaan ke jadwal yang sudah sibuk hanya akan menambah stres. Beristirahat sangatlah penting di tengah kesibukan. Anda boleh mengatakan ‘tidak’ untuk tugas tambahan ketika Anda sedang merasa kewalahan.
Ingatlah bahwa kata ‘tidak’ bukan serangan ke pribadi. Jelaskan mengapa anda tidak dapat melakukan tugas tambahan saat ini dan tawarkan solusi alternatif jika memungkinkan.
4. Istirahat atau cuti
Bahkan jika budaya perusahaan Anda mengharuskan bekerja berjam-jam, Anda juga harus punya kehidupan pribadi, seperti waktu dengan keluarga. Jadi, istirahatlah dari jam kerja Anda, misalnya cuti, untuk bersosialisasi dan luangkan untuk me time sejenak. Anda dapat mengomunikasikan hal tersebut kepada atasan Anda dan pastikan bahwa mereka memahaminya.
5. Work from home sangat diperlukan
Istilah work from home mulai mencuat ketika dunia dilanda pandemi Covid-19. Sejumlah perusahaan masih menganut sistem ini. Namun bekerja di rumah pun dirasa cukup sulit untuk sebagian orang karena mereka mengaku tidak produktif. Sebagian orang lainnya mengaku mereka bisa lebih produktif ketika bekerja dari rumah.
Tetapkan jam kerja Anda di rumah dan patuhi jadwalnya, seperti Anda bekerja di kantor. Perusahaan dan kantor harus memahami bahwa karyawan juga perlu bersama keluarga mereka.(***)
Pengaduan Konsumen